Jenis Reaksi pada Alkohol (Alkanol) dan Eter (Alkoksialkana)
Materi Kimia – Alkohol dan eter merupakan dua senyawa karbon yang berisomer fungsi satu sama lain dengan rumus umum R – OH untuk alkohol dan R – O – R’ untuk eter dimana R adalah alkil. Gugus fungsi yang diikat oleh alkohol adalah gugus hidroksil – OH sedangkan gugus fungsi yang diikat oleh eter adalah alkoksi – OR’. Berikut akan dijelaskan jenis reaksi yang terjadi pada alkohol dan eter.
2C2H5OH(l) + 2Na(s) –> 2C2H5ONa(s) + H2(g)
Reaksi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa alkohol dan eter, karena senyawa eter tidak bereaksi terhadap logam Na maupun K
R – OH(l) + PCl5(l) –> R – Cl(l) + POCl3(l) + HCl(g)
R – OH(l) + SOCl2(l) –> R – Cl(l) + SO2(g) + HCl(g)
Reaksi saponifikasi dapat dibaca selengkapnya di sini.
Alkohol/alkanol berlebih dapat bereaksi membentuk eter dengan bantuan katalis H2SO4 pekat
Oksidasi etanol oleh O2
C2H5OH(l) + 3O2(g) --> 2CO2(g) + 3H2O(g)
Alkohol/alkanol primer, sekunder, dan tersier memberikan reaksi berbeda terhadap oksidator. Simak ulasannya di sini.
R – O – R’ + Na –> tidak bereaksi
R – O – R’ + PCl5 –> R – Cl + R’ – Cl + POCl3
R – O – R’ + HX –> R – OH + R’ – X (R lebih panjal dari R’)
Jika asam halida HX berlebih maka:
R – O – R’ + HX –> R – X + R’ – X + H2O
Reaksi-reaksi pada Alkohol/Alkanol
Reaksi substitusi
Reaksi substitusi atom H pada gugus – OH dengan logam reaktif
Atom H pada gugus – OH dapat disubstitusi oleh logam reaktif seperti Na dan K.2C2H5OH(l) + 2Na(s) –> 2C2H5ONa(s) + H2(g)
Reaksi ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi senyawa alkohol dan eter, karena senyawa eter tidak bereaksi terhadap logam Na maupun K
Rekasi substitusi gugus – OH oleh halogen membentuk haloalkana (R – X)
Reaksi alkohol dengna ion Cl- dari PCl5 atau SOCl2. Reaksi ini melibatkan pelepasan gas HCl dan digunakan sebagai reaksi identifikasi alkohol.R – OH(l) + PCl5(l) –> R – Cl(l) + POCl3(l) + HCl(g)
R – OH(l) + SOCl2(l) –> R – Cl(l) + SO2(g) + HCl(g)
Baca juga, Mengenal Senyawa PolialkoholReaksi alkohol dengan ion Br- dan I- berlangsung dengan bantuan H2SO4 pekat.
Pembentukan alkilalkanoat/ester (esterifikasi)
Alkohol bereaksi dengan asam alkanoat/asam karboksilat membentuk alkilalkanoat/ester, dengan bantuan H2SO4 pekat.Reaksi saponifikasi dapat dibaca selengkapnya di sini.
Reaksi substitusi radikal
Alkohol/alkanol dapat bereaksi dengan halogen (X2) melalui reaksi substitusi radikal dengan bantuan cahaya. Adanya cahaya memungkinkan X2 terpisah membentuk radikal bebas X*.Reaksi eliminasi
Reaksi eliminasi air dari alkohol/alkanol (dehidrasi)
Alkohol/alkanol dapat bereaksi membentuk alkena dengan bantuan katalis H2SO4 pekat berlebih.Alkohol/alkanol berlebih dapat bereaksi membentuk eter dengan bantuan katalis H2SO4 pekat
Reaksi oksidasi
Alkohol/alkanol bereaksi dengan oksidator seperti K2Cr2O7, KMnO4, dan O2 dengan bantuan katalis.Oksidasi etanol oleh O2
C2H5OH(l) + 3O2(g) --> 2CO2(g) + 3H2O(g)
Alkohol/alkanol primer, sekunder, dan tersier memberikan reaksi berbeda terhadap oksidator. Simak ulasannya di sini.
Reaksi-reaksi pada Eter/Alkoksialkana
Reaksi substitusi
Alkoksialkana tidak bereaksi dengan logam reaktif seperti K dan Na
Sifat ini digunakan untuk membedakan alkohol dan eter.R – O – R’ + Na –> tidak bereaksi
Reaksi dengan PCl5
Eter/alkoksialkana dapat bereaksi dengan PCl5 membentuk kloroalkana dan POCl3R – O – R’ + PCl5 –> R – Cl + R’ – Cl + POCl3
Reaksi dengan asam halida
Jika asam halida HX terbatas maka:R – O – R’ + HX –> R – OH + R’ – X (R lebih panjal dari R’)
Jika asam halida HX berlebih maka:
R – O – R’ + HX –> R – X + R’ – X + H2O
Komentar
Posting Komentar