Contoh Menghitung Subnetting Jaringan dengan Teknik Variable Length Subnet Mask (VLSM)
Lakukan subnetting dan konfigurasi routing dengan alamat IP 192.168.1.0 untuk desain jaringan seperti gambar berikut.
Gunakan metode kotak dan lingkaran untuk mengilustrasikan hasil subnetting jaringan tersebut!
Penggunaan rumus pada gambar di atas adalah sebagai berikut:
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface f0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.126 255.255.255.128
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int s0/0
%Invalid interface type and number
Router(config)#interface s2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.193 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Konfigurasi routing yang digunakan adalah static routing, dengan perintah sebagai berikut:
Router(config)#ip route 192.168.1.128 255.255.255.192 192.168.1.194
Gunakan metode kotak dan lingkaran untuk mengilustrasikan hasil subnetting jaringan tersebut!
#1 Subnetting jaringan
Langkah pertama adalah menghitung subnetting untuk tiga jaringan yaitu:- Jaringan Pontianak, dengan jumlah 100 host
- Jaringan Singkawang, dengan jumlah 50 host
- WAN address (R1 - R2), dengan jumlah 2 host
Subnetting jaringan untuk lokasi kota Pontianak dengan total 100 host
Subnet Mask yang bisa digunakan untuk mengalokasikan 100 host adalah 255.255.255.128 atau /25, sehingga diperoleh subnetting untuk jaringan Pontianak sebagai berikut:- Net Id: 192.168.1.0
- Host pertama: 192.168.1.1
- Host terakhir: 192.168.1.126
- Broadcast Id: 192.168.1.127
- Subnet Mask: 255.255.255.128
Subnetting jaringan untuk lokasi kota Singkawang dengan total 50 host
Subnet Mask yang bisa digunakan untuk mengalokasikan 50 host adalah 255.255.255.192 atau /26, sehingga diperoleh subnetting untuk jaringan Singkawang sebagai berikut:- Net Id: 192.168.1.128
- Host pertama: 192.168.1.129
- Host terakhir: 192.168.1.190
- Broadcast Id: 192.168.1.191
- Subnet Mask: 255.255.255.192
Subnetting WAN address (port Serial R1 – R2) dengan jumlah 2 host
Subnet Mask yang bisa digunakan untuk mengalokasikan 2 host adalah 255.255.255.252 atau /30, sehingga diperoleh subnetting untuk WAN address sebagai berikut:- Net Id: 192.168.1.192
- Host pertama: 192.168.1.193
- Host terakhir: 192.168.1.194
- Broadcast Id: 192.168.1.195
- Subnet Mask: 255.255.255.252
Penggunaan rumus pada gambar di atas adalah sebagai berikut:
- untuk subnetting kelas C lakukan operasi hitung pada oktet ke-4
- untuk subnetting kelas B lakukan operasi hitung pada oktet ke-3
Ilustrasi hasil subnetting dengan metode kotak (Box Method)
Untuk mempermudah menghitung subnetting jaringan, dapat menggunkan metode kotak (box method), seperti yang telah di bahas di sini. Caranya sangat mudah, tentukan prefix atau subnet mask yang digunakan sesuai dengan jumlah host yang dialokasikan, sehingga diperoleh ilustrasi subnetting seperti pada gambar berikut.#2 Konfigurasi Interface dan Routing
Konfigurasi interface dan routing pada router R1
Konfigurasi interface dilakukan pada FastEthernet0/0 pada jaringan Pontianak dan Serial2/0 dengan perintah sebagai berikut:Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#interface f0/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.126 255.255.255.128
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#int s0/0
%Invalid interface type and number
Router(config)#interface s2/0
Router(config-if)#ip address 192.168.1.193 255.255.255.252
Router(config-if)#no shutdown
Router(config-if)#exit
Router(config)#
Konfigurasi routing yang digunakan adalah static routing, dengan perintah sebagai berikut:
Router(config)#ip route 192.168.1.128 255.255.255.192 192.168.1.194
Konfigurasi interface dan routing pada router R2
Konfigurasi interface dilakukan pada FastEthernet0/0 pada jaringan Singkawang dan Serial2/0 dengan perintah sebagai berikut:
Router>en
Router#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#int f0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.190 255.255.255.192
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#int s2/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.194 255.255.255.252
Router(config-if)#no shut
Router(config-if)#ex
Router(config)#
Lanjutkan dengan perintah di bawah ini untuk melakukan konfigurasi static routing pada R2:
Router(config)#ip route 192.168.1.0 255.255.255.128 192.168.1.193
Komentar
Posting Komentar